Celetuk zia
pada saat mereka bertiga rumpi di line telephon.
Semenjak
perpisahan SMA sudah satu setengah tahun mereka berpisah dengan kesibukan
masing-masing namun tak menghentikan intensitas komunikasi tiga sekawan yang
telah berteman sejak mereka SMP.
“aih,,, g
nyangka ya, kita bisa pacaran juga? Deketan lagi jarak jadiannya? Ckckckc
kompak banget dah kita! Hehehehe… g sia sia kalian jadi pasien aku. :P ”
Bangga zia
sebagai calon psikolog yang telah merasa berjasa karena selama ini hanya dia
yang siap membuka klinik konsultasi gratis untuk dua sahabatnya ini. Sementara
qoik dan banip hanya tertawa menanggapi kebanggaan zia (tumben tanpa
perlawanan.. )