untuk mu yang ku perjuangkan...
:Mega Dharwis
Aku? Ia,,,, aku
yang sedang menyenangi kesendiriannya.
Seakan melahirkan diri
sebagai orang yang egois, apatis, atau apalah!
Dengan kemuakan aku
berdiri, dan dengan kejengahan aku berlari.
Berharap dengan
bernafas panjang aku bisa menenangkan sejenak tentang masalahku, ternyata…
hanya mitos belaka! Untuk bernafaspun aku terasa sesak!
Kau tau? Ini bukan
lagi masalah cinta bias kemarin… ini masalah yang lebih pelik! Masalah aku dan
tumpuanku, aku dan tujuanku, aku dan cahayaku, aku dan jiwaku, aku dan
do’aku,,,, iya aku dan alasanku untuk hidup.
Ini semua tentang ia
yang menjadi tumpuanku disaat aku merasa kerdil, yang menjadi tujuanku disaat
aku tak mampu menapaki lagi apa inginku?, cahaya dalam gua-gua omong
kosong orang sekitarku, jiwa disaat aku merasa menjadi mati karena
harapan-harapanku dipaksa tewas dalam gombalan yang memuakan!, do’a dalam
setiap kerendahan hati hamba yang bersujud pada Rabb nya, iya,,, ini tentang ia
yang menjadi alasan untuk semua perjuanganku.
Namun …. Semuanya
menjadi seakan pudar, aku kehilangan segalanya disaat iya tak lagi kuat untuk
memperjuangkan tubuhnya sendiri, seakan kehilangan taringnya untuk bertahan
hidup. aku tersadar, kekuatanku tak sebanding dengan bagaimana ia menguatkanku!
Payah,,, ya tentu
payah! Aku pun merasa malu atas ketidak mampuanku mengimbangi kekuatannya. Tapi
malu ini bukan menjadi penyelesaian yang mutlak! Ini hanya masalah tentang
pengabian.. sejauh mana aku bertahan untuk kembali menguatkannya, seberapa
besar rasa sayang ini untuk tetap bertahan dalam pengabian yang tak kenal
akhir… dan pada saatnya aku yakin, aku dan ia akan tetap berada dalam situasi
saling menguatkan! Tentu, ini yang kusebut dengan cinta abadi dan murni. Dimana
kau tidak akan menemukan “pemaksaan pengorbanan” karena kau akan
menyadari sendiri apa yang akan kau korbankan untuknya.
Maka dengarkanlah aku,
memang kekuatan ini terkadang terasa lemah. namun itu hanya lelucon setan yang
menjadi sketsa dalam perjalanan pengabianku. Jika tiba saat aku lemah, itu
hanya kelalaian semata dikalahkan oleh lelucon setan! Percayalah,,, kasih
sayang ini hanya ingin yang terbaik untukmu! lekas sembuh “ayahanda tercinta….”
Guru besar tentang makna kekuatan pengabian yang tak mengenal akhir.
13 agustus 2011
0 komentar:
Posting Komentar