Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Selasa, 29 Januari 2013

Dua Tunas Titipan Bidadari Surga



Pagi tahun ini tak sama dengan pagi dua tahun lampau,
Dimana kita terbangun oleh senyuman yang meneduhkan
Tanpa indrawi penglihatan, hanya dengan mata batinnya
Elusan tangan halus terus mencoba meraba wajah
Lalu suara merdu yang  bergema dalam telinga
“selamat ulang tahun anakku…!”
Meski  tak diiringi oleh bingkisan yang berarti
Tapi senyum dan mata sendunya selalu mendamaikan
Pertambahan usia seakan menjadi suatu kemantapan akan kedewasaan
Awal sebuah tekad tentang kebahagiaan bidadari surga dalam pelukan
Hhmmmm,,,,  sedih? Ya,,,, ini begitu menyedihkan jika selalu kita ratapi
Ini terlalu menyakitkan jika selalu kita sesali
Bidadari surga  telah tiada dan kau beranjak dewasa
Kala kehidupan kembali tak terjamah oleh harapan
Sendu, kelabu, bahkan ambigu memaknai seorang “ibu”
Teringat masa lampau kala sang ibu bertutur akan sebuah angan
“Ananda, jika tiba saatnya kehidupan tak bisa diterawang seperti dulu,
Kegelisahan terpancar akan kehidupan dua tunas kecil,
Jagai ia seperti halnya ibunda menjagamu dalam kelemahan
Bantu ia seperti halnya ibunda membantumu dalam membangun harapan
Dengarkan ia seperti halnya ibunda mendengarkanmu tentang cerita kehidupan
Dan dampingi ia dari  tunas yang menjadi pohon indah menaungi tempat pembaringan
Tuntun ia disetiap jalan  kegelisahan, temani ia dalam setiap kesunyian.”
Ibunda,,, hari ini dua tunas kecil itu bertambah usia
Meski keberadaan mu tak pernah tergantikan
Dan terkadang kedukaan sulit untuk terhapus dalam ingatan
Namun ia perlahan menyemaikan keindahan setangkai bunga
Terbaringlah dengan tenang, disini ananda menemani mereka
Dua tunas kecil yang selalu menyayangi dan merindukan ibunda
“selamat ulang tahun dua tunas kecil titipan bidadari surga”
Percaya, kita akan selalu saling menguatkan. 













Ulfah arsyul mamlakah 23 januari
Dhiya raisyah aminy 27 januari

0 komentar:

Posting Komentar